Say NO to Hutang!


 

Aku tuh tipe orang yang ga suka berhutang dengan orang lain.
Dulu sesusah-susahnya aku, meski aku harus menghemat makan, atau makan cuma dua kali sehari, aku ga pernah mau ngutang duit ke orang lain, meski ke keluarga sendiri. Ga bisa terucap dari bibirku buat ngutang ke orang lain buat kepentinganku, seberapapun pentingnya itu.
Lalu kalau ada hutang (yang ga sadar/sengaja) atau piutang meski duit seratus atau dua ratus pun, aku tetap inget sampe kapan tahun, hingga itu lunas.

Kalo belanja di minimarket terus ada barang yang ga masuk di struk, aku kemudian balik lagi kesana mengembalikan barang yang ga terhitung itu.
Kalo ada uang kembalian yang kelebihan, aku bakal kembalikan lagi.
Pas makan, terus karena ga ada kembalian yang cukup sehingga orang rumah makan itu bilang, “biarlah mbak, beberapa ratus/seribu/dua ribu nya ga usah aja,” aku bakal ubek-ubek tas buat nyari selisihnya itu.
Kalo bayar honor petugas, dulu waktu masih sistem honor dipotong pajak, jadi ada ratus-ratusannya, aku bakal siapin sampe ke hitungan ratusan itu buat bayar ke petugas.
Orang yang ngasih duit ke aku setelah mereka terima honor, ga pernah kuterima, karena honor itu hak mereka, bukan hakku.
Atau ada yang ngasih duit ke aku karena udah dibantu, aku kejar dan baikin lagi uangnya.
Ada uang di jalan, bukan punyaku ga akan kuambil.
Ada pernah orang ketinggalan ATM Gold di mesin ATM dalam posisi PIN terbuka (waktu itu sistem ATM belum yang setiap transaksi harus masukin PIN), aku langsung keluarkan dan kasih ke pihak bank.

Aku juga lebih suka bayar masing-masing atau istilahnya “Go-Dutch” kalo makan atau belanja bareng.
Cuma kalo ada omongan traktir dariku atau memang aku niat ngasih ke orang, maka benar itu sudah niat dariku dan ikhlash aku beri.
Sementara kalo pinjam/make uangku dulu, tetap aja hitungannya hutang, sampai kapanpun. Meskipun kutagih ataupun tidak.
Begitupun kalo orang yang bilang ke aku, bayarin makan, biar pake uangku dulu, aku bakal anggep itu hutangku dan keingetan terus sampe aku lunasi. Saat mau kubayar dan orangnya bilang biarlah, rasanya ada yang ganjel di hatiku, apa memang ikhlash atau ngerasa ga enak nerima ya. Cuma aku hanya bisa berbaik sangka dan menganggap itu sudah bukan lagi hutang. Maka dari itu sebenarnya aku lebih suka Go Dutch.

Urusan uang memang harus jelas kalau denganku.
Apa yang bukan hakku, ga akan kuambil.
Sebaliknya apa yang menjadi hakku, seharusnyalah aku terima.
Karena aku bersikap begitu ke orang, aku pun berharap orang bersikap begitu padaku.
Hutang harus dibayar, janji soal bayar hutang harus ditepati.
Keluarga ataupun teman tetap sama.
Aku bukan orang yang suka menagih. Buat menagih itu rasanya berat sekali bagiku.
Jadi seharusnya yang berhutang lah yang ingat akan hutangnya dan membayar, tanpa perlu ditagih dulu.

Kita ga tahu kan kapan ajal menjemput. Karena kalo tidak diselesaikan di dunia, hutang akan ditagih di akhirat.

Jadi Say NO to Hutang!

 

Disclaimer: Only picture is not mine, all right for the picture belongs to the original source.

Published by hifni1985

Just another human being who is full of various interests and feel empty when unable to express them.

Leave a comment